Kasus :
Akuntan
junior anda telah menyiapkan deskripsi prosedur pengendalian internal dan
akuntansi berikut ini, yang berhubungan dengan pembelian yang dibuat oleh
perusahaan Branden, perusahaan manufaktur ukuran menengah untuk mesin pesanan
khusus:
Setelah
disetujui oleh para supervisor departemen pembelian, yang mendistribusikan
daftar permintaan ke pegawainya. Para pegawai tersebut menyiapkan pesanan
pembelian rangkap tiga yang telah diberi nomor, mencatat seluruh nomor, dan
mengirimkan pesanan yang asli ke pemasok. Satu kopi pesanan pembelian dikirim
ke departemen penerima yang menggunakan sebagai laporan penerimaan. Kopi yang
lain disimpan di departemen pembelian.
Ketika
material diterima, material tersebut di taruh duruang penyimpanan dan diberikan
ke supervisor berdasarkan permintaan informal. Departemen penerima mengirim
laporan penerimaan (dengan lampiran kopi pesanan pembelian) ke departemen
pembelian dan menyerahkan kopi laporan penerimaan ke ruang penyimpanan dan
departemen akuntansi.
Faktur
dari pemasok material yang dibeli, diterima kopinya diruang surat, dan dikirim
ke departemen pembelian, serta diserahkan ke pegawai yang memesan material
tersebut. Pegawai kemudian membadingkan:
1. Harga
dan ketentuan pada faktur dengan kopi pesanan pembelian di file departemen
pembelian.
2. Kuantitas
faktur yang diterima seperti yang dilaporkan oleh pengiriman dan departemen
penerimaan pada kopi pesanan pembelian. Pegawai departemen pembelian juga
memeriksa diskon, jumlah yang diterima, dan penambahan, setelah itu mereka
memaraf faktur tersebut untuk menyatakan persetujuan pembayaran. Faktur itu
kemudian diserahkan kebagian dkumen pada departemen akuntansi yang
memberikannya kode untuk distribusi akun, memberikan nomor dokumen,
memasukannya ke daftar dokumen, dan menyimpannya menurut tanggal jatuh tempo
pembayaran.
Diminta:
1. Gambarkan
arus dokumen (flow chart) sistem diatas!
2. Apa
kelemahan pengendalian internal pada perusahaan Branden. Sarankan prosedur
tambahan atau revisi untuk mengatasi setiap kelemahan sistem diatas.
1. Gambar arus dokumen
(flow chart) sistem diatas
|
||||||||
Keterangan:
|
||||||||
1. Adanya pesanan
terhadap Perusahaan Branden.
|
||||||||
2. Meminta persetujuan
dari supervisor Departemen Pembelian.
|
||||||||
3. Mendistribusikan
daftar pemintaan ke pegawai.
|
||||||||
4. Para pegawai
tersebut menyiapkan pesanan pembelian rangkap tiga yang telah diberi
|
||||||||
nomor, mencatat seluruh nomor, dan
mengirimkan pesanan yang asli ke pemasok.
|
||||||||
5. Pegawai mengirim
satu copy pesanan pembelian ke departemen penerima.
|
||||||||
6. Pegawai mengirim
Copy yang lain untuk di simpan di Departemen Pembelian.
|
||||||||
7. Pemasok melakukan
pengiriman barang dan disimpan di ruang penyimpanan.
|
||||||||
8. Petugas ruang
penyimpanan memberikan informasi penerimaan bahan material.
|
||||||||
9. Mengirim laporan
penerimaan (dengan lampiran kopi pesanan pembelian).
|
||||||||
10. Mengirim copy
laporan penerimaan ke ruang penyimpanan dan Departemen Akuntansi.
|
||||||||
11. Mengirim faktur
pembelianmaterial.
|
||||||||
12.Mengirim faktur
pembelian material.
|
2.
Kelemahan pengendalian internal pada perusahaan
Branden dan Saran prosedur tambahan atau revisi untuk mengatasi setiap
kelemahan sistem diatas.
Ø Kelemahan
pengendalian internal pada perusahaan Branden
a)
Dengan flowchart yang digambarkan
diatas, akan memungkinkan terjadinya resiko penyimpangan yang lebih besar.
b)
Serta akan terjadinya kesalahpahaman
dalam penyampaian informasi antar terminator (user).
c)
Flowchart diatas menggambarkan transaksi
antar terminator tidak efektif dan efisien.
Ø Saran
prosedur tambahan atau revisi untuk mengatasi setiap kelemahan system
a)
Memperbaiki prosedur yang telah
digunakan agar tidak terjadinya resiko penyimpangan yang akan terjadi.
b)
Dalam penyampaian informasi harus
dilakukan secara akurat (tanpa perantara) dan tepat.
c)
Memperbaiki transaksi antar terminator
agar peristiwa yang akan terjadi lebih efektif dan efisien.
j
Tidak ada komentar:
Posting Komentar